Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Pesaing Tangguh Juara Liga Inggris Musim Ini

Liga Inggris masih menjadi pusat perhatian di ranah sepakbola dunia. Bertabur bintang serta permainan cepat seolah menjadi magis bagi setiap fans sepakbola untuk menyaksikan kompetisi terbaik di ranah Britania. Musim ini, persaingan diyakini akan kembali sengit. Kenapa? Geliat tim-tim Liga Inggris dalam memboyong para pemain untuk mengisi skuat menjadi sebuah petunjuk.  Faktor Manchester United           Pasca performa buruk musim lalu, Manchester United menghabiskan dana besar untuk memperbaiki penampilan. Tak tanggung-tanggung mereka mengeluarkan dana hingga 2,9 triliun rupiah untuk merekrut para pemain bintang seperti Radamel Falcao, Ander Herrera, Luke Shaw, Marcos Rojo, Angel di Maria, dan Daley Blind.                    Kendati awal musim Man United lambat panas namun kehadiran para bintang di bawah asuhan Louis van Gaal menjadi sebuah jaminan jika "Setan Merah" akan segera ke...

Kenapa Kereta?

Saya merindukan perjalanan dengan kereta.  Ya, kereta api.  Tapi, selalu ada yang bertanya. Kenapa suka naik kereta? Adakah kenangan?  Atau ingin menggali memori yang telah hilang.  Kadang aku bingung menjawabnya.  Kenapa aku menyukai perjalanan dengan kereta.  Kenapa aku memilih alat transportasi ini jika diberikan dua pilihan.  Aku memiliki sedikit penjelasan.  Kereta mungkin berjalan lebih lambat dari pesawat.  Butuh berjam-jam bahkan puluhan untuk sampai ke tujuan.  Tapi waktu yang panjang itu menjadi sebuah jawaban.  Menikmati kereta api berarti melepas lelah untuk berbagi.  Terutama bila kita berjalan tak sendiri.  Saling berbagi cerita, mengungkap semua.  Dengan teman, sahabat atau keluarga.  Satu hal.... Jika kau berjalan dan pergi bersama orang terkasih itu lebih mengasyikan.  Dapat bersandar di bahunya untuk jangka waktu lama.  Bahkan bisa sampai ...

Hi Kamu! Jangan Becanda Lagi...

Dear someone... Maybe someday you read this. Maaf aku tidak pamit, karena memang sebenarnya memang tidak pernah ada pertemuan antara kita. Seperti cerita kita yang sebenarnya belum pernah dimulai. Maaf aku harus pergi, karena hati ini terlalu lelah untuk menambah luka. Seperti penyakit kanker yang tak tersembuhkan, aku belum mendapatkan obat yang tepat untuk luka yang lalu, apalagi jika akhirnya aku ditambahkan rasa lelah jika harus membaca teka-teki ini. Aku tidak ingin memainkan lelucon. Maaf aku harus berpikir itu, karena kupikir itulah yang kita lakukan. Tapi, lelucon ini terlalu serius aku tanggapi. Aku berpikir itu sebuah kenyataan meski ternyata aku sadar itu hanya humor dari seorang kawan. Maaf aku terlalu serius. Tapi, bagiku hati bukan hal untuk dipermainkan. Aku bukan 'ombak' yang harus dites ketinggiannya untuk bisa mencari tempat yang tepat untuk surfing. Satu dan dua kali kata-kata itu mungkin bisa aku maklumi jika itu ada sebuah lelucon. Tidak untuk ...

20 Oktober 2014....Indonesia Punya Pemimpin Baru Bernama Jokowi

Matahari mulai menampakan wajahnya saat aku melangkah pulang. Tempat kerja yang berada di tengah jantung kota.  Tak ada yang spesial yang aku lewati hari ini. Hari yang menjadi titik awal bagi para pekerja memulai harinya. Ehmmmm...kemacetan pasti mengular. Untunglah, aku melawan arah, meski harus berhadapan para pengendara gila yang berusaha mengambil jalur berlawanan, alias jalur yang aku lewati.  Sesampai di rumah, hanya rasa kantuk yang membuatku ingin cepat sampai ke peraduan. Tidur yang pulas untuk melepas penat... Jarum jam menunjukkan pukul 10 lewat ketika aku terbangun. Bukan mencari sarapan atau makanan, aku hanya menyalakan televisi. Ya, hari ini, Indonesia punya presiden baru bernama Joko Widodo alias Jokowi. Pemimpin baru negeri ini yang diharapkan memberi setitik harapan untuk Indonesia menjadi lebih hebat.  Aku tidak fanatis mengidolakan sosok sederhana ini kecuali kagum begitu sederhananya cara dia memimpin. Tanpa sekat, tanpa batas u...

Rindu Perjalanan

merindukan perjalanan saat menyapa alam tanpa alas kaki dan embun yang menyentuh kulit tangan. udara sejuk yang menyelimutkan hingga terasa hangat dalam pelukan. arrghhh....aku rindu kawan-kawan seperjalanan saat tawa terlepas tanpa beban saling bersandar untuk saling menopang agar kuat menapaki alam....arrghhh...aku rindu kawan-kawan seperjalanan.... untuk para sahabat... miss u...#pengen liburan

Menemukan Belahan Jiwa

Membahas soal ini nantinya akan ketahuan jika aku masih jomblo. Tapi, iyalah di usia kepala tiga, aku masih sendiri dan Tuhan belum memberi tanggung jawab lebih dari sekadar individu.  Bukan berarti kesendirianku ini bisa disalah artikan. Dibilang tomboy, ya, memang aku terlalu dekat sama bapak. Dia mengenalkanku banyak hal yang tidak banyak dikenalkan anak perempuan. Mulai dari pekerjaan di empang sampai nonton bola. Kebiasaan yang menjadi hobi bahkan kini menjadi profesi. Waktu kecil bahkan aku jarang membantu mak.  Meski aku sedikit pendiam jika belum terlalu kenal sama siapa pun, tapi aku pernah mengenal dekat laki-laki yang akhirnya berlabel pacar. Dari yang baik hati yang memegang teguh keimanan sampai yang paling 'bajingan'.  Lucu jika mengingatnya. Aku dulu berpikir, pria yang baik hati dan teguh agamanya tak mungkin bisa menjadi pendamping hidupku. Terlalu lurus seperti jalan tol rasanya sulit bagiku. Apalagi terlalu menurut padaku. Itu yang terlin...

Sebuah Surat untuk Dia

Dear someone... Kejutanmu beberapa hari lalu sontak mengagetkanku. Banyak hal yang belum aku nalar, ketika  kata-kata dan kalimat yang terucap dan mengalir dari bibirmu bisa hadir. Aku percaya Tuhan punya seribu cara untuk memberi cinta. Sebuah kalimat naif, tapi aku percaya kasih sayang tulus itu masih ada. Pertemuan kita bukan dalam hitungan hari atau bulan yang bikin aku terkejut. Tapi, pertemanan bertahun-tahun yang kita jalin tanpa ada sedikitpun bumbu kemesraan buat aku bertanya-tanya. Benarkah ini terjadi? Aku mencoba membuka diri. Maaf, ini aku harus katakan. Luka dalam diri ini membuatku menarik diri dari semua yang bisa melukai. Seperti seorang pengendara yang trauma setelah jatuh dari motornya. Aku sadar aku bukan anak kecil yang berusaha belajar jalan dan tak pernah takut untuk terus terjatuh agar bisa berlari. Di saat begitu banyak penat, nyaris terlupakan keinginan untuk menantang masa depan. Pasti kau mengerti maksud kalimat ini. Lalu, kau datang lewat kali...

Ini Kisah Maria Londa, dalam Wawancara Desember 2013

Maria Londa Tidak Suka Berlari Tak berhenti berharap dan berdoa menjadi modal Maria Natalia Londa memperbaiki prestasi di pentas SEA Games. Maria Natalia Londa tak pernah berpikir menekuni dunia atletik, terutama lompat jangkit dan lompat jauh. Maria kecil hanya suka menyaksikan I Ketut Pageh berlatih bersama anak asuhnya di sebuah lapangan di Denpasar, Bali. Sering bertemu itu, I Ketut Pageh mulai membujuk rayu Maria untuk menekuni dunia atletik. Sekali lagi, ketertarikan itu belum terlintas dipikiran Maria. Namun, pelatih yang sudah malang melintang di dunia atletik itu tidak menyerah. Rayuan kembali dia layangkan untuk Maria. Dan, Maria pun luluh. Aksi coba-coba dilakukan Maria. Anehnya, terjun di dunia atletik, Maria tidak suka berlari, karenanya dia tidak berminat menjadi atlet nomor lari. Dia pun mulai melirik nomor lompat. “Satu hal yang membuat saya lebih memilih nomor lompatan, karena saya tidak suka berlari,” kata Maria membuka rahasia kecilnya saat berbincang deng...