Waktu yang terlewati tidak sebentar…
Dari satu cerita ke cerita lain…
Dari satu drama ke drama lain…
Dari satu angan-angan hingga bayangan kenyataan coba kita cicipi…
Satu hari, satu bulan, dan hingga menginjak tahun…
Saat kesedihan datang…
Bahu itu sandaranku…
Saat kegembiraan hadir…
Senyum itu menyejukkanku…
Cerita matahari terbit dari ufuk timur hingga ketika matahari terbenam di belahan barat…
Kisah yang tertutur seperti menghipnotis jiwa…
Petualangan perjalanan beromansa menumbuhkan kebersamaan…
Lika liku cerita seolah berada dalam kisah nyata dongeng remaja…
Memeluk walau dalam angan…
Mencium meski hanya sebuah ilusi yang tak berani terwujudkan…
Seperti dalam cerita…
Hipnotis khayalan menumbuhkan rasa…
Seperti dalam dongengnya…
Tak pernah berhenti memikirkan…
Seperti dalam narasinya…
“if there’s any kind of magic in this world, it must be in the attempt of understanding someone, sharing something. I know, it’s almost impossible to succeed, but…who cares, really? The answer must be in the attempt.”
Jalanan menjadi saksi…
Ular besi ikut andil menyaksikan…
Dengan suara nyaringnya, tuk-tuk ikut menguping pembicaraan…
Tertawa, tersenyum dan seperti saling menghangatkan...
Kekerasan hatiku pelan-pelan luluh…
Semua kembali tertata…
Tenagaku untuk memukul lenyap…
Semangat dan kembali berdiri tegak…
Ada kisah itu disampingku…
“I always feel this pressure of being a strong and independent icon of womanhood, and without making it look my whole life is revolving around some guy. But loving someone, and being loved means so much to me. We always make fun of it and stuff. But isn’t everything we do in life a way to be love a little more?”
Keegoisan itu datang…
Saat kebersamaan mulai renggang…
Ketakutan mencintai sesungguhnya…
Ketakutan tak bisa melepaskan diri…
Layaknya seperti melepas candu dari genggaman…sulit
Tapi seperti gadis pemimpi…
Yang ketika pagi datang berubah semua berubah…
Jam berdentang dan inilah yang terjadi…
“But then the morning comes, and we turn back into pumpkins, right?
Kisah itu hanya sebuah dongengan…
Karena ceritamu sudah tertata rapih…
Tak bisa ditulis ulang ketika skenario mulai difilmkan…
Aku hanya bagian dari dongeng-dongeng itu…
\Yang saat buku tertutup atau film terhenti...
Hanya menjadi sebuah pembahasan…
Seperti kisah masa lalu yang bisa terlupakan..
Angan ini berharap cepat menjauh darimu…
Melepaskan semua…
Ketika aku tahu kamu sudah melepaskan genggaman ini…
Tya Marenka
Untukmu
Dari satu cerita ke cerita lain…
Dari satu drama ke drama lain…
Dari satu angan-angan hingga bayangan kenyataan coba kita cicipi…
Satu hari, satu bulan, dan hingga menginjak tahun…
Saat kesedihan datang…
Bahu itu sandaranku…
Saat kegembiraan hadir…
Senyum itu menyejukkanku…
Cerita matahari terbit dari ufuk timur hingga ketika matahari terbenam di belahan barat…
Kisah yang tertutur seperti menghipnotis jiwa…
Petualangan perjalanan beromansa menumbuhkan kebersamaan…
Lika liku cerita seolah berada dalam kisah nyata dongeng remaja…
Memeluk walau dalam angan…
Mencium meski hanya sebuah ilusi yang tak berani terwujudkan…
Seperti dalam cerita…
Hipnotis khayalan menumbuhkan rasa…
Seperti dalam dongengnya…
Tak pernah berhenti memikirkan…
Seperti dalam narasinya…
“if there’s any kind of magic in this world, it must be in the attempt of understanding someone, sharing something. I know, it’s almost impossible to succeed, but…who cares, really? The answer must be in the attempt.”
Jalanan menjadi saksi…
Ular besi ikut andil menyaksikan…
Dengan suara nyaringnya, tuk-tuk ikut menguping pembicaraan…
Tertawa, tersenyum dan seperti saling menghangatkan...
Kekerasan hatiku pelan-pelan luluh…
Semua kembali tertata…
Tenagaku untuk memukul lenyap…
Semangat dan kembali berdiri tegak…
Ada kisah itu disampingku…
“I always feel this pressure of being a strong and independent icon of womanhood, and without making it look my whole life is revolving around some guy. But loving someone, and being loved means so much to me. We always make fun of it and stuff. But isn’t everything we do in life a way to be love a little more?”
Keegoisan itu datang…
Saat kebersamaan mulai renggang…
Ketakutan mencintai sesungguhnya…
Ketakutan tak bisa melepaskan diri…
Layaknya seperti melepas candu dari genggaman…sulit
Tapi seperti gadis pemimpi…
Yang ketika pagi datang berubah semua berubah…
Jam berdentang dan inilah yang terjadi…
“But then the morning comes, and we turn back into pumpkins, right?
Kisah itu hanya sebuah dongengan…
Karena ceritamu sudah tertata rapih…
Tak bisa ditulis ulang ketika skenario mulai difilmkan…
Aku hanya bagian dari dongeng-dongeng itu…
\Yang saat buku tertutup atau film terhenti...
Hanya menjadi sebuah pembahasan…
Seperti kisah masa lalu yang bisa terlupakan..
Angan ini berharap cepat menjauh darimu…
Melepaskan semua…
Ketika aku tahu kamu sudah melepaskan genggaman ini…
Tya Marenka
Untukmu
Komentar
Posting Komentar