Langsung ke konten utama

Saling Memeluk Bayangan


Tangannya meraih jemariku....
Menuntunku yang terpuruk dalam kegelapan...
Menarikku agar aku tak terperosok dalam sakit hati berkepanjangan...

Tanpa cinta, kau menggandengku....
Tanpa rasa, kau arahkan jalan  lurus ke depan....
Aku rela...
Aku pasrah...

Bayanganmu telah memeluk hatiku...
Bayanganmu memberi cerita baru dalam hidup...
Aku rela...
Aku pasrah...

Tak ada luka dalam hati kita...
Tak ada saling menyakiti...
Karena kita hanya saling menjaga...
Karena kita hanya saling memeluk dari kejauhan...

Hati ini telah beku dan akan terus membeku....
Berkarat dan tak pernah bisa seperti dulu....
Terlalu sakit ketika hati ini dicabik kebohongan...
Terlalu dalam luka hingga tak bisa sembuh lagi...

Aku hanya bisa memejamkan mata...
Berimaji dengan daya khayal dan pikiran dengan bayangan...
Berusaha melupakan sakit yang terdalam...
Andai tak ada bayangan....
Aku jatuh ke dalam jurang terdalam...
Entah terdampar dimana....

Tuhan...beri dia kebahagiaan karena dia telah memberiku sebuah semangat...
Untuk tetap menggenggam dunia...
Tuhan...beri dia senyuman karena aku tahu ada tersirat duka di hatinya...
Seperti senyum yang selalu dia berikan....

Bayangan ini selalu memeluk hatiku...
Tanpa meninggalkanku...
Tanpa melukaiku...
Tanpa janji....
Tanpa pamrih....
Dari kejauhan kami saling berpelukan....


u always make me smile....



tya marenka




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bumi Itu Bentuknya Jajaran Genjang! (Sebuah cerita segar)

"Bumi itu datar!" katanya dengan mantap. Kami semua terdiam. Saling menatap mendengar pernyataannya. Sedangkan gw membenamkan wajah di balik  layar komputer. Menahan ketawa agar tidak pecah. Gw terkejut. Itu pasti. Ternyata ada beberapa orang yang gw kenal meyakini betul bumi itu datar. "Ada penjelasannya ga bumi itu datar? Karena selama ini gw taunya bumi itu bulat," cetus seorang kawan dengan wajah yang coba diperlihatkan serius. "Ini semua dasarnya karena keyakinan gw. Dari pelajaran yang gw peroleh ya seperti itu," tegas dia. Kami masih terpaku dengan jawabannya. Bukan terpukau tapi merasa aneh dan mulai tergelitik untuk menanyakan lebih jauh dasar keyakinannya itu. "Ada ceritanya dari balik keyakinan lo itu," tanya seorang kawan lagi. "Jadi gini, dulu ada seorang yang berjalan sampai ujung bumi. Mentok di kutub dan ga bisa lagi. Itu ujung bumi," terang dia. "Ujung bumi itu di kutub?," cetus gw. "Iya dari situ orang...

Kilau Pesona Negeri “Seribu Pagoda”

Di sisi bangunan teratas, terdapat lukisan dan relief-relief yang menggambarkan perjalanan hidup Buddha.  Bagi Anda yang ingin berwisata religi, tidak salah jika memilih Myanmar sebagai tujuan. Di sana, banyak dijumpai pagoda nan megah dan berkilau yang mengundang decak kagum. Negeri “Seribu Pagoda”, begitu sebutan populer Myanmar yang biasa disematkan masyarakat Indonesia. Sebutan itu memang relevan jika melihat banyaknya pagoda yang tersebar di seluruh penjuru negara yang dulu bernama Burma itu. Dengan populasi pemeluk agama Buddha yang mencapai 80 persen dari total penduduknya yang mencapai 61 juta orang, rasanya bukan hal mengherankan jika di Myanmar banyak dijumpai pagoda megah nan indah, tempat beribadah umat Buddha. Sejarah panjang mengiringi pendirian pagoda-pagoda tersebut. Tak heran, jika usia pagoda-pagoda di Myanmar bukan saja ratusan tahun, melainkan hingga mencapai ribuan tahun. Salah satu kota yang memiliki banyak pagoda adalah Yangon. Di sana terdapat sat...

Ini Kisah Maria Londa, dalam Wawancara Desember 2013

Maria Londa Tidak Suka Berlari Tak berhenti berharap dan berdoa menjadi modal Maria Natalia Londa memperbaiki prestasi di pentas SEA Games. Maria Natalia Londa tak pernah berpikir menekuni dunia atletik, terutama lompat jangkit dan lompat jauh. Maria kecil hanya suka menyaksikan I Ketut Pageh berlatih bersama anak asuhnya di sebuah lapangan di Denpasar, Bali. Sering bertemu itu, I Ketut Pageh mulai membujuk rayu Maria untuk menekuni dunia atletik. Sekali lagi, ketertarikan itu belum terlintas dipikiran Maria. Namun, pelatih yang sudah malang melintang di dunia atletik itu tidak menyerah. Rayuan kembali dia layangkan untuk Maria. Dan, Maria pun luluh. Aksi coba-coba dilakukan Maria. Anehnya, terjun di dunia atletik, Maria tidak suka berlari, karenanya dia tidak berminat menjadi atlet nomor lari. Dia pun mulai melirik nomor lompat. “Satu hal yang membuat saya lebih memilih nomor lompatan, karena saya tidak suka berlari,” kata Maria membuka rahasia kecilnya saat berbincang deng...