Entah apa yang menyelinap di hati ini, tapi ada sedikit rasa di hati yang tak bisa diutarakan. Apa itu? Saya tak tahu. Antara sedih, bahagia dan berbagai rasa tercampur jadi satu di dalamnya.
Tapi apa daya. Aku tak mampu meraih tangannya. Terlalu jauh, bahkan terlampau sulit untuk bisa kujamah.
Aku hanya bisa tersenyum dari kejauhan, hanya bisa menari-nari dalam pikiran untuk melihatmu. Aku hanya bisa memandangmu dari kejauhan, melihat lebar bahumu saat berjalan. Atau sekadar mengintip wajahmu dari kisah-kisah yang kau coretkan dalam buku harianmu.
Heh, memang semua sulit bisa menebak karena aku sendiri tak tahu apa yang ada di dalam hati ini. Pikiran ini hanya mencoba menerawang, andaikan bahumu yang lebar itu bisa membuatku bersandar. Melepaskan lelah dan penatku, kala malam berjalan merambat. Ah, tapi semua sekadar angan, kau terlalu jauh untuk kugenggam.
Kini, aku hanya mengikuti alur cerita yang diberikan Tuhan. Sampai titik mana, aku harus pasrah dan ikhlas, walau hanya bisa memandang bahumu dari kejauhan.
With smile for u
tya marenka
Tapi apa daya. Aku tak mampu meraih tangannya. Terlalu jauh, bahkan terlampau sulit untuk bisa kujamah.
Aku hanya bisa tersenyum dari kejauhan, hanya bisa menari-nari dalam pikiran untuk melihatmu. Aku hanya bisa memandangmu dari kejauhan, melihat lebar bahumu saat berjalan. Atau sekadar mengintip wajahmu dari kisah-kisah yang kau coretkan dalam buku harianmu.
Heh, memang semua sulit bisa menebak karena aku sendiri tak tahu apa yang ada di dalam hati ini. Pikiran ini hanya mencoba menerawang, andaikan bahumu yang lebar itu bisa membuatku bersandar. Melepaskan lelah dan penatku, kala malam berjalan merambat. Ah, tapi semua sekadar angan, kau terlalu jauh untuk kugenggam.
Kini, aku hanya mengikuti alur cerita yang diberikan Tuhan. Sampai titik mana, aku harus pasrah dan ikhlas, walau hanya bisa memandang bahumu dari kejauhan.
With smile for u
tya marenka
Komentar
Posting Komentar