“Brr…rrr..brr..rrr” suaranya begitu melengking saat melintas tepat di jalan raya Dong Dok,
Namun bentuk fisiknya sedikit berbeda. Sama-sama beroda tiga, tuk-tuk, begitu nama kendaraan umum khas
Jika bajaj dan bemo tertutup, tidak bagi tuk-tuk. Saat naik kendaraan ini, udara segar alias ‘AC alam’ langsung menerpa, karena tak ada sekat apapun di samping kanan kiri mobil kecuali besi penyangga atap mobil.
Untuk kendaraan ini, hanya muat untuk empat sampai
Tuk-tuk ini dapat menjadi solusi tepat jika ingin memutari
Untuk naik kendaraan khas ini, harganya tidak terlalu mahal tergantung kemahiran tiap orang melakukan negoisasi. Kisaran harga 20 ribu kip hingga lebih dapat membuat siapapun yang ingin mengelilingi
Jika ingin lebih murah, ada kendaran umum lain sejenis tuk-tuk namun lebih besar. Kendaraan ini mirip dengan angkutan umum alias angkot yang ada di
Untuk harga bervariasi, mulai dari 3000 kip hingga 20 ribu kip, sesuai jurusan. Namun untuk mendapatkan kendaraan ini harus lebih bersabar, karena jumlah mereka tak terlalu banyak.
Jangan pula terkecoh dengan bujuk rayu jika ada yang menawarkan akan mengantarkan anda ke tempat tujuan. Di awal mereka akan menawarkan harga murah, tapi jika tidak ada negoisasi, para supir akan menembak jumlah harganya sesuai keinginan mereka.
Meski begitu, angkutan umum di
Namun jika naik tuk-tuk besar harus hati-hati. Kapasitas penuh, terkadang membuat penumpang yang berada paling ujung menjulurkan kakinya keluar. Jika dilihat polisi, maka mereka dapat ditilang.
Kejadian ini sempat dialami Wina Setyawatie. Keinginannya menikmati suasana
Kendaraan yang sarat penumpang ini diberhentikan hingga 20 menit lebih. Untungnya, setelah negoisasi karena warga asing yang melakukannya, polisi
Meski tuk-tuk mendominasi angkutan umum di
Selain kendaraan itu, penyewaan mobil juga tersedia. Kendaraan ini dapat digunakan untuk dapat melihat seluruh pelosok
Namun jika tak memiliki uang lebih untuk menikmati
Komentar
Posting Komentar