Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

Back to Real World

Sesaat tak ada yang salah, berjalan menyusuri perlintasan yang tak pernah ingin dituju... Sesaat tak ada yang salah, kala semilir angin buat suasana menjadi lebih nyaman.... Sesaat tak ada yang salah, ketika gerimis hujan membasahi bumi yang terlampau kering karena kemarau... Semua itu hanya sesaat.... Ketika jalan itu membuat sulit menentukan langkah Yang tersisa hanya kesendirian karena arah sesungguhnya telah hilang.... Semua itu hanya sesaat... Semilir angin tak berputar di tempat yang sama... Dia akan terbang mengikuti jalannya hingga tak ada yang tersisa.... Semua itu sesaat.... Kala kemarau, gerimis hanya bersandiwara untuk memberi harapan palsu Panas terik tak akan hilang hingga waktu berlalu hingga saatnya musim berganti... Menikmati perjalanan yang diberikan Tuhan adalah anugerah.... Tanpa bermain dengan kemunafikan dan kepalsuan... Tapi kadang kala waktu membawamu terlena dan terbuai dengan segala ceritanya.... Sampai satu titik semua tahu itu fatamorgana....

Sulitnya Melupakan...

Malam terus merambat pagi, ketika pesan singkat itu terpaksa aku kirimkan. Ada semburat luka ketika aku harus memutuskan untuk menyudahi semua tanpa ada lagi ikatan antara kita. Lama memang kita tak lagi saling bicara, apalagi bertemu. Lukaku terlalu dalam hingga tak bisa lagi menatap wajahmu atau bicara denganmu. Tapi, malam ini terpaksa aku lakukan. Aku tak mau lagi ada yang menggantung di antara kita, aku ingin benar-benar menghilang dari hidupmu. Ternyata memang sulit arti kata melupakan, bila cinta terlalu dalam. Meski aku terlihat tegar dan seolah sudah menemukan lagi arti kata mencintai, tapi ternyata aku tak sepenuhnya pulih. Aku masih terpaku dan terhenti di jalan buntu ini. Ditemani kegelapan malam, dengan awan tanpa bintang. Galau, bingung dan merasa sendirian, itu yang terasa dalam diri. Meski tertawa bersama-sama atau berkelakar dengan tawa terbahak, aku masih tak bisa melupakan. Cinta, rasa sakit hati seperti jadi satu di dalam hati. Arrggggghhhhhhh.....ternyata a...

Smile for me....

Being deeply loved by someone gives you strength, while loving someone deeply gives you courage. Lao Tzu Let us always meet each other with smile, for the smile is the beginning of love. Mother Teresa If you live to be a hundred, I want to live to be a hundred minus one day so I never have to live without you. A. A. Milne Everything is clearer when you're in love. John Lennon Love sometimes give you strenght, but sometimes makes you weak. But I need love to make me smile. love tya marenka

Dibahumu Aku Ingin Bersandar

Entah apa yang menyelinap di hati ini, tapi ada sedikit rasa di hati yang tak bisa diutarakan. Apa itu? Saya tak tahu. Antara sedih, bahagia dan berbagai rasa tercampur jadi satu di dalamnya. Tapi apa daya. Aku tak mampu meraih tangannya. Terlalu jauh, bahkan terlampau sulit untuk bisa kujamah. Aku hanya bisa tersenyum dari kejauhan, hanya bisa menari-nari dalam pikiran untuk melihatmu. Aku hanya bisa memandangmu dari kejauhan, melihat lebar bahumu saat berjalan. Atau sekadar mengintip wajahmu dari kisah-kisah yang kau coretkan dalam buku harianmu. Heh, memang semua sulit bisa menebak karena aku sendiri tak tahu apa yang ada di dalam hati ini. Pikiran ini hanya mencoba menerawang, andaikan bahumu yang lebar itu bisa membuatku bersandar. Melepaskan lelah dan penatku, kala malam berjalan merambat. Ah, tapi semua sekadar angan, kau terlalu jauh untuk kugenggam. Kini, aku hanya mengikuti alur cerita yang diberikan Tuhan. Sampai titik mana, aku harus pasrah dan ikhlas, walau ha...

Don't Lie...

Beberapa tahun lalu, mungkin sudah hampir sewindu, waktu aku masih kuliah, ada sebuah keluarga yang tinggal tak jauh dari rumahku. Aku kenal mereka dari seorang sahabat yang kenal baik dengan mereka. Jika kau ke rumahnya, kau akan timbul perasaan iba. Di antara rumah-rumah tembok yang berbaris dalam satu komplek, rumah mereka hanya berdindingkan kayu, yang sedikit mengangkat ke atas. Alasnya bukan lantai keramik, atau semen. Melainkan tanah yang sudah mengeras. Di dalamnya, tinggal suami istri dengan tiga anak. Dua anak kandung, dan satu anak angkat. Tapi, tahukah kau? Jika kau berada di dalamnya, perasaan iba itu tidak akan ada. Mereka tidak minta dikasihani. Sebaliknya, mereka bahagia dan terpancar rasa syukur tak terhingga, yang hingga sekarang pun tak pernah bisa aku bayangkan betapa indahnya rasa syukur dan keikhlasan yang mereka perlihatkan. Mereka tak pernah sekalipun mengeluh. Bagi mereka, rumah reyot yang mereka tinggali, harta yang mesti hanya tinggal melekat di dalam ...