Malam belum lagi mencapai puncaknya, ketika aku mengetahui kepalsuan cinta. Aku terhenyak tak bisa bernapas, nyawa ini ingin lepas dari tubuhnya. Seperti mengoyak jantung, menahan paru-paru untuk bernapas. Semua tersekat, tanpa bisa terelakkan. Tuhan menunjukkan jalan. Lewat sebuah kecerobohan, satu per satu rahasia terkuak tanpa bisa tertahankan. Ketika perbincangan kalian mulai membuat mual perutku. Ketika canda dan gelak tawa meski hanya sekadar bicara, membuatku seperti orang paling bodoh sedunia. Entah ada cinta atau tidak di antara kalian, entah ada perasaan bersalah atau tidak, tapi aku benar-benar tersakiti. Kisah cinta sejati atau nafsu sesaat demi hasrat duniawi apa yang kalian lakukan. Aku tak tahu, alasan kalian. Yang aku tahu, cintaku hanya jadi mainan. Siapa dalang di antara kalian? Aku tak perduli, karena yang kutahu, cinta putih yang kurajut dan kujaga utuh telah dihancurkan. Kepercayaan yang kubangun ternyata berdiri di pondasi rapuh. Tanah gembur, yang melenyapk...
Bukan tujuan akhir menjadikan kisah menarik. Tapi, perjalanan penuh makna yang membuat terpukau.